Seorang khotib jum'ah Masjid Manarul Ilmi, ust. Syaifullah Tauchid(2010). Dalam khotbahnya beliau menjelaskan tafsir kata IQRA' secara merinci. Setelah ini saya ingin menceritakan kembali khotbahnya beserta ulasan saya sendiri. Ingat !! Jangan berbicara saat khotib berkhotbah.. Jadi jangan mengeluarkan suara saat membaca tulisan ini. (hehee...) Monggo di waos:
Mulai dari huruf pertama dari kata IQRA' yaitu alif. Mengapa huruf alif yang pertama? Alif kan bentuknya melurus.(ا). seperti kiri ini. Ditafsirkan bahwa sebelum kita mengawali membaca hendaknya dengan niat satu. Karena Allah Ta'ala. Oleh karena itulah mengapa alif adalah huruf pertama kata iqra'. Apapun yang hendak kita baca. Sudah seharusnya kita niatkan karena Allah swt. Bahkan hal ini tidak hanya diterapkan saat hendak membaca saja. Namun, segala aktivitas patut kita awali dengan niat karena Maha Satu / Maha Esa yakni Allah swt. Untuk membaca tulisan selanjutnya, mulailah Anda untuk mempraktikannya. Berniatlah Anda membaca tulisan setelah ini hanya karena Allah Ta'ala..
Huruf kedua adalah QAF (ق). Untuk pembahasan yang kedua ini, bagi saya, cukup dalam (bahasa jawanya: jeru). Maka saya mohon HP di non-aktifkan dulu. Saya ingin agar pembaca membaca tulisan berikut ini dengan nikmat, enjoy, tanpa gangguan apapun. [bercanda hehee.. (: D) ] Baik, kembali ke topik. Menurut ust Syaifullah, huruf qaf memiliki dua titik yang mana bila salah satu titik di hapus. Maka akan menjadi huruf Fa' yang tafsirnya Fana berarti kerusakan, kehancuran. Oleh sebab itu, kata Iqra' huruf qaf-nya haruslah memiliki dua titik. Nah !! Kedua titik ini memiliki arti, yakni kehidupan dunia dan akherat. Bila kita jabarkan lagi berarti menyeimbangkan dunia dengan akherat. Membaca buku haruslah mengutamakan keseimbangan kedua hal ini. Tidak boleh porsi membaca buku eksak terlalu banyak dibanding membaca kitab tafsir. Begitu pula sebaliknya, Jangan terlalu sering membaca kitab tafsir tanpa peduli membuka jendela dunia melalui buku eksak. Bisa ditafsirkan pula dua titik di huruf qaf ini merupakan perumpamaan langit dan bumi. Artinya sama. Kita menuntut ilmu haruslah seimbang seperti huruf qaf tadi. Jangan sampai hanya salah satu titik saja, nanti menjadi huruf Fa' atau menjadikan kehancuran dan kerusakan saja. Gimana?! Jeru bukan ?!
Huruf berikutnya adalah Ro'. (ر). coba lafalkan sekali lagi Ro' Bisa kita teruskan menjadi Rohmat. Ro' berarti Rohmat bagi pembaca. Tafsirnya.. Membaca sesuatu bisa mendatangkan Rohmat bagi si pembaca. Maka banyak-banyaklah membaca. Kita kaji lebih luas lagi menjadi begini. Orang yang mau belajar, berarti orang itu semakin dekat dengan Rohmat Allah swt. Maka belajarlah teruss.. Apapun itu!! Entah bidang itu berhubungan dangan profesi Anda atau tidak. Entah Anda suka atau tidak. Yang penting baca dulu. Baca, baca, dan baca. Bukankah malaikat jibril memerintah Rasul membaca hingga menyerukan sebanyak tiga kali?! Maka cobalah mempelajari hal itu. Oke,, minimal tiga kalilah mempelajari itu. Jika tetap tidak bisa/sulit, silahkan Anda ditinggalkan. Tapi sebelumnya Anda harus memulai dengan niat karena Allah swt. jangan baru-baru sudah berniat gagal. Lalu silahkan belajar ilmu-ilmu yang lain lagi...
Itulah tafsir terakhir dari kata IQRA'. Itu baru kata Al-Qur'an yang terdiri dari tiga huruf. Bayangkan bila seluruh Al-Quran ditafsirkan... Hmmm..... Pasti orang itu super jenius !!!
Yah,, terima kasih sudah membaca tulisan saya. Semoga bermanfaat. Silahkan Anda ceritakan ke orang-orang dekat atau jauh Anda... Agar Ilmu Anda tidak sia-sia...
Silahkan luapkan perasaan Anda setelah membaca tulisan ini melalui poskan komentar dibawah ini(:D)
Silahkan luapkan perasaan Anda setelah membaca tulisan ini melalui poskan komentar dibawah ini(:D)
2 komentar:
Menurutku ada makna yang lebih penting dari pada belajar, ketika Nabi Muhammad diberikan wahyu tersebut, Nabi Muhammad dalam keadaan tidak bisa membaca, Namun Malaikat Jibril terus menerus memeberikan "Bacalah", menurutku bahasa yang terdapat dalam Al-Qur'an merupakan bahasa penuh makna yang sangat bisa di tafsirkan lain. Coba lihat kondisi masyarakat Mekkah pada saat itu, bagaimana adatnya, bagaimana kerusakannya, jadi menurutku bacalah lebih tepat ketika ditaruh dalam konteks "Bacalah, bacalah kondisi masyarakatmu", apakah akan terus seperti ini?. Karena wahyu wahyu selanjutnya yang diberikan adalah tentang ketauhidan Allah.
ojok lali komen blogku yo hahahaha
Posting Komentar