1 Desember 2010

Ternyata! Tujuan Hidup Manusia Bukan Pahala [muslim secret]

Pahala Itu Tidak Penting


Untuk apa kita hidup sebenarnya? Untuk beramal 'kah??
Lalu untuk apa kita beramal? Demi memperoleh pahala 'kah??
Lalu bila kita sudah 'kaya' dengan pahala,
Bagaimana kehidupan kita di akherat? Pasti masuk surga 'kah??

Ketahuilah pembaca sekalian...
Sebenarnya pahala itu tidak penting..!!
Bila Anda berorientasi hidup untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya,
maka saya sarankan segera ubahlah orientasi Anda.

Tapi coba pembaca pikirkan...
Jika memang pahala adalah kunci segalanya untuk membuka gerbang surga,
Lalu bagaimana dengan kisah kehidupan panjang sebagai seorang (maaf) pelacur bisa masuk surga hanya karena sepotong roti yang dia berikan pada anjing kelaparan?!
Bagaimana pula pengriwayat kondang seperti Imam Ghazali masuk surga bukan karena kitab-kitab beliau tapi hanya karena seekor lalat?!
Dan bagaimana mungkin, seorang ulama bisa masuk neraka gara-gara juga seekor lalat?!
 

Bagaimana pendapat Anda...??
Masihkah Anda berpikir bahwa hidup ini untuk mencari pahala..?!
Atau Anda belum pernah tahu kisah-kisah di atas?
Baiklah, saya akan menceritakan sedikit penggalan kisah tsb:
Simaklah baik-baik. . .

Kisah Imam Ghazali dan Seekor Lalat
Pada suatu ketika..saat Imam al-Ghazali sedang mengarang kitab, ada seekor lalat yang terbang mendekat dan hinggap di tinta penanya. Pertama al-Ghazali bermaksud mengusir lalat tersebut karena merasa terganggu. Namun kemudian ia sadar bahwa lalat tersebut sedang kehausan, maka dibiarkanlah lalat itu minum sepuasnya dari tinta al-Ghazali. Setelah itu, lalat tersebut hilang dahaganya, ia lantas terbang entah kemana.

Malam harinya al-Ghazali bermimpi bahwa ia dihisab di padang mahsyar, dan pengadilan akhirat memutuskan untuk memasukan al-Ghazali di surga. Saat itulah muncul suara yang menggema dan berwibawa;

“Wahai Ghazali, menurutmu amal apa yang menyebabkan engkau termasuk golongan ahli surga?”

Al-Ghazali menjawab; “Engkau lebih tahu ya Allah, tetapi kalau aku boleh menebak, maka kitab-kitab karanganku lah yang menyebabkan semua ini”.


Suara itu berkata: “bukan wahai Ghazali, karanganmu memang banyak, kitabmu berjilid-jilid, tetapi yang menyebabkan beratnya timbangan pahalamu adalah seekor lalat yang engkau biarkan minum ketika ia kehausan”


Kisah Ulama dan Seekor Lalat

Ada seorang ulama yang masuk neraka karena seekor lalat, para sahabat bertanya : ‘Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah’, Rasul menjawab : “Ada seorang ulama berjalan melewati sekelompok orang yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorangpun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sembelihan binatang untuknya lebih dahulu, maka mereka berkata kepada ulama tadi : ‘Persembahkanlah sesuatu untuknya’, ia menjawab : ‘Saya tidak mempunyai apapun yang akan saya persembahkan untuknya’, mereka berkata lagi : ‘Persembahkan untuknya walaupun dengan seekor lalat’, maka iapun persembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka lepaskan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan iapun masuk kedalam neraka karenanya (HR. Ahmad)


Bagaimana sekarang?
Apa masih berpikir pahala adalah segalanya?? Tidak, Kawan!
Mungkin Anda akan bertanya begini:
"Jadi untuk apa kita hidup ini kalo bukan karena pahala? Hah..!! Untuk apa?!"

Tenang..Tenang..
Biar saya jelaskan semuanya..
Coba cerna doa iftitah yang berbunyi," Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati LILLAHI RABBIL ALAMIN"

Sholat, Beribadah, Hidup, dan Mati semuanya hanya karena Allah SWT.
Bila ditafsir lebih dalam..
Semua aktivitas: Entah sebelum hidup, entah selama hidup, entah hendak mati, entah saat beribadah, tujuan utama kita sebenarnya mengharapkan RIDHA ALLAH SWT. itu saja titik
Bukan karena agar dapat pahala, bukan karena ingin masuk surga, bukan karena takut masuk neraka, tapi karena Allah swt.


Pembaca-pembaca rahimakumullah...

Karena itu maka mari kita benahi niat kita masing-masing...
Marilah kita beribadah semata karena Gusti Allah swt. bukan karena yang lain

Marilah kita memperbanyak beramal sholeh dengan niat karena Allah swt. semata
Karena bila Allah swt. sudah ikhlas (Ridha) bila kita masuk surga, maka seberat apapun amal buruk kita, sebesar apapun dosa kita, sebanyak apapun kesalahan-kesalahan kita. PASTI Allah swt. akan memasukkan kita kedalam surgaNya (Aamiiin)

Semoga saya dan para pembaca sekalian bisa bertemu dalam suatu tempat yang bernama SURGA..
Amin Allahumma Amiiin...

1 komentar:

amanasyanti mengatakan...

Saya tertarik dengan pemakaian ungkapan "kerana Allah". Kebanyakan orang menyebutnya sebagai "untuk Allah". Mereka yang berfahaman begini mengaggap ibadat itu adlah persembahan untuk Allah. Jadi lebih banyak lebih cantik lebih baik. Pada hal Allah mengaku Dia tidak memerlukan apa apa pemberian dari kita (Surah Ad-Dzaariyaat Ayat 57: "Aku tidak sekali-kali menghendaki sebarang rezeki pemberian dari mereka, dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepadaKu.")
Kini sudah menjadi tular sebutan "saham akhirat"; lagi banyak dilabur lagi tinggi peluang ke syurga.
Bagi saya balasan diakhirat adalah berasaskan kehidupan sempurna di dunia. Kehidupan itulah ibadat.

Posting Komentar

Ada pertanyaan?

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger