Ada beberapa poin penting yang dapat dijadikan pelajaran, dijadikan bahan muhasabah, dijadikan titik acuan untuk merubah sikap yang selama ini tidak kita sadari.
Poin-poin itu akan saya rangkum dalam sebuah resume kunjungan System Information Department ke Yayasan.Sebelum memulai perjalanan, beberapa persiapan sudah dilakukan. Ini merupakan salah satu manfaat dari dari pembelajaran-pembelajaran KI yang sebelumnya. Seperti kata Kapten perang Amerika pada Perang Dunia ke-2,” Lebih baik persiapan jauh-jauh hari walaupun sedikit, daripada persiapan sempurna yang baru dilakukan besoknya.” Kata-kata mutiara inilah yang menjadikan salah satu penyebab dari pertahanan Negara Amerika saat ini menjadi kokoh dan solid. Ini sangat perlu kita jadikan contoh yang baik bagi diri kita. Dan harus kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti yang dilakukan warga Jurusan Sistem Informasi ini.
Persiapan pertama adalah menyumbangkan kaos-kaos layak pakai. Ini jelas sangat berat bagi mereka yang tinggal di rumah kos atau kontrakan. Mereka memiliki kaos dengan jumlah yang terbatas. Ini sebuah pembelajaran agar bersedia ikhlas demi orang lain. Demi mereka yang tidak mampu. Toh, mereka masih memiliki beberapa kaos yang bisa di pakai secara berkala.
Salah satu persiapan yang dilakukan itu adalah menyediakan alat transportasi. Pihak jurusan hanya menyediakan satu/dua mobil untuk mahasiswa. Tidak ada bus jurusan/institute. Tentu ini tidak memenuhi kapasitas seluruhnya. Ini sebenarnya adalah bentuk pengujian. Apakah mahasiswa mampu mengatasi masalah transportasi? Dan kami membuktikan bahwa kami bias. Kami sudah cukup dewasa untuk memberikan sejumlah mobil untuk transportasi. Semua mobil sudah menjalankan mesin. Perjalanan hendak dimulai. Namun, air turun dari langit. Terjadilah hujan lebat. Syukur, semua yang berangkat tidak ada yang kebasahan. Karena semua naik mobil.
Sesampainya di yayasan, kesan pertama yang tersirat adalah penghuni yayasan merasa seperti kedatangan tamu superstar, atau selebritis ternama. Mereka menganggap kita Waah..!! seolah-olah kita memiliki kehidupan yang cerah tanpa masalah sedikitpun. Justru, inilah yang mengharuskan tamu untuk bersikap biasa-biasa saja. Jangan samapai terlalu menegakkan kepala. Bersikap sama seperti mereka. Saya merasa sangat-sangat perlu bersyukur. Bersikap rendah diri dan terus bersyukur atas segala yang telah kami peroleh saat ini.
Poin inti terdapat pada acara ini. Semua mahasiswa bercakap-cakap dengan penghuni. Berkenalan berlanjut hingga bercerita pengalaman. Para penghuni menceritakan pengalaman pribadi mereka masing-masing. Dan penghuni yang saya hadapi saat itu bercerita bahwa dia menjadi seperti begini karena keluarga dekat, orang-orang dekatnya tidak peduli atas terjadinnya sebuah tragedy. Tragedi itu terjadi ketika inu delapan anak ini mengalami kecelakaan. Beberapa giginya tanggal, dia tergeletak dan mobil yang menabraknya kaburr begitu saja. Sungguh ini merupakan pengalaman pahit bagi wanita tua ini. Tidak ada keluarga atau orang-orang dekat yang menolong apalagi menjenguk dirinya. Hingga akhirnya orang yayasan ini yang menyalurkan tangan. Akhirnya dia tinggal di tempat ini hingga sekarang. Setelah saya dengarkan ceritanya. Pembelajaran ini sangat luar biasa. Tidak ada lagi yang bisa saya katakan kecuali: ALHAMDULILLAH…


20.52
Cak Nizar
0 komentar:
Posting Komentar