4 Januari 2011

Bukan Game Tapi Pembelajaran di Sistem Informasi

1.     Seven Up!
Sebelum mengikuti KI sore itu. Pikiran saya sedikit kehilangan konsentrasi. Karena sejak pagi sudah ada kuliah. Bukan mengeluh. Tapi justru setelah kuliah pagi-siang itulah sangat diperlukan adanya KI. Mengapa? Karena kita harus mengeluarkan seluruh emosi kita dalam game 7up! ini. Setelah berpikir suntuk selama berjam-jam. Inilah saatnya! Its show time! Kita keluarkan apa yang selama berjam-jam kita pendam, yakni pikiran yang sudah jenuh. Kita lampiaskan kelelahan pikiran melalui emosi lahir. Namun sesuai dengan aturan tentunya. Kita teriak up dengan penuh kepuasan. UP!!! Game ini mengharuskan saya untuk terus berkonsentrasi pada permainan. Karena jika melakukan kesalahan, entah itu kurang cepat tanggap, salah ngomong, atau salah tingkah, maka kena ‘hadiah’. Demi menjaga harga diri maka saya harus bersikap percaya diri. Jangan grogi. Apalagi sampai gemetaran. Penuh percaya diri dan terus konsentrasi. Akhirnya saya pun berhasil melewatinya tanpa dapat hadiah.. 


Saya pernah membaca sebuah wacana dalam artikel mengenai bagaimana cara menambah kecerdasan. Disitu dijelaskan bahwa semua orang perlu keluar rumah untuk sekedar jalan-jalan untuk berinteraksi dengan sekitar minimal 1 jam per 3 hari per minggu. Hal ini mampu membangkitkan kemampuan berpikir kita. Karena akan menyambungkan neutron-neutron didalam otak. Nah! Game 7up! ini sangat sesuai dengan wacana tadi. Karena saya ingin menjadi pengusaha bukan pegawai. Maka, semoga game ini akan bermanfaat saat saya bertatap muka dengan konsumen suatu saat nanti. Saya harus cepat memutuskan tindakan dengan penuh percaya diri dan harus membuat konsumen merasa senyaman mungkin.

2.     Bercakap-cakap
Berpedoman pada cita-cita saya, yakni menjadi pengusaha gila. Maka saya harus pandai dalam berucap. Jangan sampai ucapan saya menyisakan kecewa dihati lawan bicara saya. Saya harus membuatnya ‘ketagihan’ berbicara dengan saya. Apapun tema perbincangan yang dia inginkan. Namun, saya tidak akan berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat, tidak memiliki arti, lelucon yang tidak lucu. Lebih baik saya diam. Silent is gold. Selain itu saya harus bisa menghargai ucapan-ucapan teman. Saling menghargai. Komunikasi yang baik akan memperlancar rejeki. Itulah salah satu prinsip saya. Semua ini semakin terasah melalui game ini

3.     Origami
Game ini juga membutuhkan konsentrasi tinggi. Kita harus satu pikiran dengan sang pemberi instruksi. Entah apapun yang terjadi sepanjang pandangan kita (karena membelakangi insrtuktor). Kita tetap harus fokus. Dan kita tidak boleh menoleh kesamping karena kita dilatih untuk jujur, tidak melihat pekerjaan teman. Sebagai instruktor, kita harus bisa menjelaskan tahap demi tahap, lipatan demi lipatan sejelas mungkin. Menjelaskan masalah yang harus ada gambarnya. Walaupun terkendala pada sulit untuk mengungkapkan maksud bentuk lipatan origami. Namun disitu tantangannya. Mana mungkin jadi seorang pengusaha gila, bila menjelaskan pada orang lain saja kesulitan? Sungguh penting metode seperti ini. Bila terus dilakukan latihan-latihan seperti ini. Maka, kelak kita bisa menjadi orang yang mampu mengatasi problem-problem masyarakat.

4.     Nilai-nilai sebuah tim
Saat pertama kali dimintai fasilitator untuk memikirkan hal apa yang akan anda inginkan pada tim anda di masa depan. Maka banyak sekali keinginan saya. Pertama kekeluargaan. Kami ingin menjadi seperti keluarga. Jika mengetahui salah satu susah maka yang lain merasakan kesusahan yang sama. Dan begitu pula jika senang. Sangat penting arti rasa keluarga dalam tim. Bahkan, bila sudah mencapai level persahabatan tertinggi.Apabila teman kita sakit, walaupun kita tidak mengetahui bagaimana keadaan teman kita, meski dia berada jauh dari kita, maka kita pasti akan merasakan perasaan yang tidak enak. Karena ada spiritual bond. Tali batin. Game ini berusaha untuk mengikatkan spiritual bond itu. Apabila tali itu berhasil terikat diantara mahasiswa, dosen, bahkan rektor. Maka nama ITS pasti akan sangat disegani oleh universitas manapun.

0 komentar:

Posting Komentar

Ada pertanyaan?

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger